Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi
di pulau Jawa. Gunung dengan puncaknya yang bernama Mahameru, setinggi
3.676 m dpl. Gunung yang berlokasi di Jawa Timur (Kabupaten Malang dan
Lumajang) terletak di antara 8° 6′ 28″ LS, 112° 55′ 12″ BT.
Gunung Semeru adalah gunung jenis stratovolcano aktiv yang berada didalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Kawasan ini berada dilahan seluas 50.273,3 Hektar.
Gunung Semeru adalah gunung jenis stratovolcano aktiv yang berada didalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Kawasan ini berada dilahan seluas 50.273,3 Hektar.
Pendaki Gunung akan disuguhi pemandangan tercantik mulai dengan keberadaan Oro – oro Ombo, sebuah padang bunga yang sangat cantik. Juga danau Ranu Kumboro dengan pesona sunrise-nya dan Kalimati, sebuah spot unik dengan hamparan pasir hitamnya. Tidak kalah menarik adalah pemandangan dari puncak tertingginya, Puncak Mahameru.
Tanah tertinggi di pulau Jawa, Ranu Kumbolo, Soe Hok Gie, dan Film 5 cm. mungkin inilah beberapa kata yang terlintas dalam pikiran saat ini ketika kamu mendengar kata “Semeru”. Kata-kata itu seolah memiliki daya magnet tersendiri bagi pendengarnya yang tidak hanya terbatas pada kelompok pencinta alam maupun traveller.
Gunung Semeru memiliki tempat yang khusus bagi umat
Hindu dan Budha di Indonesia pada umumnya. karena gunung ini
dipersonifikasikan sebagai gunung suci yang berada di India. dalam
kosmologi Hindu dan Budha Semeru berasal dari bahasa sangsekerta yang
berarti Sumeru “Meru Agung” adalah pusat alam semesta baik secara fisik
maupun metafisik (spiritual). Gunung ini dipercaya sebagai tempat
bersemayamnya para Dewa (Siwa). Gunung ini juga dianggap sebagai “Lingga
Acala” lingga yang tidak bergerak sekaligus juga berarti lingga yang
bukan diciptakan oleh manusia. Dalam bahasa Jawa Kuno, Acala memang juga
diartikan gunung atau karang.. Dalam Teks-teks “Purana” India
yang tergolong kitab Upaweda (penjelasan lebih lanjut atas Weda) memang
menyebutkan Tuhan Yang Mahatunggal bersemayam di puncak Mahameru, yang
dikenal juga dengan nama Gunung Kailasa atau Gunung Himawan.
Legenda Gunung Semeru, dalam kitab Tantu Panggelaran
berbahasa Jawa Tengah, dalam bentuk prosa menceritakan, ketika tanah
Jawa masih tidak seimbang, belum stabil, Batara Guru menitahkan para
Dewa memenggal puncak Gunung Mahameru dari tanah Bharatawarsa (India)
untuk dibawa ke Jawa. Titah itu laksanakan para Dewa. Puncak Gunung
Mahameru akhirnya dipenggal, kemudian diterbangkan ke tanah Jawa dan
Jatuh disisi barat pulau Jawa, tanah Jawa berguncang. Bagian timur Jawa
terangkat, sedangkan bagian barat Jawa justru malah tenggelam.
Potongan puncak Gunung Mahameru itu pun dibawa
kembali ke arah timur. Sepanjang perjalanan dari barat ke bagian timur
tanah Jawa, bagian-bagian puncak Gunung Mahameru itu ada yang
berjatuhan. bagian-bagian yang jatuh itu akhirnya tumbuh menjadi enam
gunung kecil. masing-masing Gunung Katong (Gunung Lawu, 3.265 mdpl),
Gunung Wilis (2.169 mdpl), Gunung Kampud (Gunung Kelud, 1.713 mdpl),
Gunung Kawi (2.631 mdpl), Gunung Arjuna (3.339 mdpl), dan Gunung Kemukus
(3.156 mdpl)
Begitu sampai dibagian timur ternyata pulau Jawa
masih tetap tidak seimbang. Akhirnya para Dewa pun memutuskan untuk
memotong bagian puncak gunung Semeru kemudian menjatuhkanya disebelah
barat laut, dan potongan ini membentuk gunung baru, yakni Gunung
Pawitra, atau yang sekarang akrab kita kenal dengan nama Gunung
Pananggungan. Legenda gunung Semeru ini memberikan gambaran terkait
penyebaran Hindu paham Siwaistis dari tanah India ke negeri Nusantara
yang berpusat di tanah Jawa, dan meninggalkan pengaruh besar terhadap
kepercayaan dan kebudayaan suku Tengger hingga saat ini.
Selain keindahan panorama alam dan legenda
keberadaannya ternyata gunung Semeru memiliki Peninggalan Arkeologi
berupa Arca (Arcopodo) dan prasasti kumbolo. Menurut Dwi Cahyono, Dosen,
Arkeolog Universitas Negeri Malang dalam tulisan wawancaranya disalah
satu website mengatakan, prasasti kumbolo adalah prasasti yang
diperkirakan peninggalan dari kerajaan Kediri. sedangkan Arcopodo
diperkirakan peningalan jaman kerajaan Majapahit.
Kerajaan masa Hindu – Budha di daerah Jawa Timur
dibagi ke dalam tiga periode. Periode pertama adalah kerajaan Kediri
yang memerintah sejak abad ke 10M hingga tahun 1222 M. periode kedua
masa kerajaan Singosari yang memerintah tahun 1222 M hingga tahun 1293
M. dan periode ketiga masa kerajaan Majapahit yang memerintah dari tahun
1293 M hingga abad ke 6. dapat disimpulkan bahwa kedua peninggalan
arkeologi Gunung Semeru adalah peninggalan purbakala yang kaya akan
nilai histori dan budaya.
Share This :
0 komentar:
Posting Komentar