Rss Feed Facebook Twitter Google Plus

post:


Minggu, 14 Juni 2015

9. Gunung Prau, Jawa Tengah


Gunung Prau (2.565 mdpl) terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, Indonesia. Gunung Prau terletak pada koordinat 7°11′13″LU 109°55′22″BT. Gunung Prau merupakan tapal batas antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Wonosobo.
Puncak Gunung Prau merupakan padang rumput luas yang memanjang dari barat ke timur. Bukit-bukit kecil dan sabana dengan sedikit pepohonan dapat kita jumpai di puncak. Gunung Prau merupakan puncak tertinggi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, dengan beberapa puncak yang lebih rendah di sekitarnya, antara lain Gunung Sipandu, Gunung Pangamun-amun, dan Gunung Juranggrawah.

Gunung ini memiliki kawasan hutan yang masih asri, indah dan terjaga. Di dalamnya terdapat berbagai tumbuhan seperti Kantong Semar, aneka tumbuhan paku dan satwa. Sedangkan di sisi Kabupaten Wonosobo, terdapat berbagai peninggalan masa lalu berupa candi.

Akses menuju ke Gunung Prau
Pos pendakian gunung prau terletak di dekat gunung wisata dieng. Untuk mencapai daerah wisata dieng ini dapat digunakan bus berukuran sedang (biasa disebut engkel) dari daerah wonosobo. Biaya untuk satu orang naik bus dari wonosobo sampai daerah wisata dieng adalah 10.000 rupiah. Daerah wonosobo sendiri dapat di capai menggunakan bus antar kota. Sedangkan untuk akses menggunakan kereta api, stasiun terdekat sesuai jarak adalah stasiun kereta api Kutoarjo. Saya dan teman-teman saya dari jakarta memutuskan untuk menggunakan akses kereta.
Jika menggunakan akses kereta ke kutoarjo maka yang harus dilakukan adalah :
1. Turun di sta Kutoarjo
2. Naik angkot jurusan A (kuning merah) , turun di Plaza Purworejo @5.000 rupiah
3. Naik Engkel jurusan Purworejo – Wonosobo, turun di kauman, tempat oper bis ke dieng @25.000 rupiah, (tanpa nawar).
4. Dari Wonosobo naik Engkel ke dieng @10.000
Perjalanan traffic lancar menggunakan angkutan umum tsb dari sta Kutoarjo ke Dieng memakan waktu total 3,5 jam.

Daerah Wisata Dieng
Umumnya pendaki turun gunung sebelum hari siang, antara pukul 8 sd 10 pagi. Naik gunung setelah tengah hari/menjelang sore mungkin akan dapat memperlancar perjalanan karena tidak antri dengan pendaki yang turun untuk melewati jalur pendakian.
Sebelum naik gunung kita dapat terlebih dahulu menikmati daerah wisata dieng. Karena pukul 10.00 wib kami sampai di Dieng. Kami memutuskan untuk melihat candi Arjuna dan Kawah sikidang. Kompleks candi arjuna merupakan kompleks candi hindu yang terdiri dari beberapa bangunan candi kecil, sedangkan Kawah sikidang merupakan kawah vulkanik yang cukup besar, mengeluarkan asap menyengat dan kawahnya dapat dilihat bergolak samar-samar di balik asap putihnya.

Legenda Kawah Sikidang
Terjadinya kawah sikidang berlatar belakang kisah pra pernikahan antara pangeran Kidang Garungan dan Putri Shinta Dewi.
Pada jaman dahulu kala di dataran tinggi dieng ada seorang putri yang cantik jelita, bernama Shinta Dewi. Sang putri terkenal karena kecantikan parasnya. Banyak pangeran melamar sang putri, namun syarat dari sang putri berupa harta benda yang jumlahnya sangat banyak, tidak dapat disanggupi oleh para pangeran pelamarnya.
Pangeran Kidang Garungan adalah pangeran yang kaya raya, bertubuh tinggi besar, dan memiliki kesaktian yang hebat. Utusan sang pangeran datang melamar sang putri dan menyanggupi semua permintaan dari sang putri, maka sang putri yang belum bertemu pangeran tersebut mengiyakan lamarannya. Saat bertemu sang pangeran sang putripun terkejut, ternyata pangeran yang melamarnya, bertubuh manusia namun berkepala kijang.
Sang putri kecewa, hatinya tidak dapat menerima sang pangeran untuk menjadi suaminya. Maka sang putripun mengajukan syarat tambahan, apabila sang pangeran dapat membuat sumur yang besar dan dalam dalam sehari maka barulah sang putri berkenan menikahinya. Sang pangeran menyanggupinya, dengan kesaktiannya dia menggali sumur. Takut sang pangeran berhasil menyelesaikan syaratnya, Dewi Shinta Dewi memutuskan untuk mengubur pangeran Kidang Garungan ketika sedang menggali sumur tsb. Sang ratu bersama tentaranya langsung menimbun dengan cepat sumur tsb. Sang pangeran pun mengerahkan kesaktiannya, kesaktiannya membuat sumur yang tertimbun tanah tesebut meledak. Namun tetap saja sang pangeran tidak dapat keluar karena terus ditimbuni tanah. Sebelum tewas sang pangeran mengutuk keturunan sang putri berambut gembel. Dari cerita inilah terjadi kawah sikidang dan dapat ditemui anak anak berambut gembel di dieng.

Share This :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About